Oleh, Chairil Anwar
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
(1949 )
Categories
- artikel cinta (13)
- Ikutan Lomba Ah :-) (1)
- lirics (10)
- puisi (52)
- wisata (7)
Archive
-
▼
2008
(37)
-
▼
December
(37)
- Met Tahun Baru
- Temanku
- Jangan Pergi Dariku
- Pelangi
- Tlah Pergi
- Ragu
- IBU
- Indah
- Batas
- i love you
- Gejolak Jiwa
- Rasa Cinta
- Panggilan Fajar
- Jauh
- Impian Cinta
- Selamanya
- DERAI DERAI CEMARA
- Chairil Anwar
- Tuk Adhe'
- POEMS OF CHAIRIL ANWAR
- Afgan - Terima Kasih Cinta
- back to the start
- Confused
- Kasih
- Demi Cinta - Kerispatih
- Mata Selembut Bulan
- Apa Itu Cinta
- Keutamaan Senyum
- Bagaimana Dengan orang yang mempermainkan cinta ?
- Tiada
- Teman Sejati
- Adik
- Kepingan Hati
- Payung
- Cerita Bunga
- Air Terjun Coban Rondo
- Jember Fashion Carnaval
-
▼
December
(37)
My Friends
Tuesday, December 23, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
google search
Pelangi
tadi kulihat pelangi di langit
hanya berpendar tak ceria lagi
tersenyum pada mentari berharap
khan ada waktu lebih lama lagi
untuk tunjukkan keindahannya
pada semua orang didunia ini
pelangi jangan kau sirna pergi
kami masih butuh indah warnamu
tuk beri sebuah khayalan indah
tentang hidup damai di dunia
seperti kilaumu yang sejuk itu
ajarkan kami tuk menjadi indah
tadi kulihat pelangi di langit
hanya berpendar tak ceria lagi
tersenyum pada mentari berharap
khan ada waktu lebih lama lagi
untuk tunjukkan keindahannya
pada semua orang didunia ini
pelangi jangan kau sirna pergi
kami masih butuh indah warnamu
tuk beri sebuah khayalan indah
tentang hidup damai di dunia
seperti kilaumu yang sejuk itu
ajarkan kami tuk menjadi indah
0 comments:
Post a Comment